Selasa, 13 Maret 2012

ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN

      Berbicara islamisasi ilmu sejatinya kita berbicara tentang 3 pemahaman dasar yang lazimnya ada dalam khazanah pemikiran filsafat yaitu Tuhan, manusia dan alam. sampai di sini tampaknya tidak ada yang bermasalah, masing-masing dari kita sepakat adanya 3 hal tersebut.
     Sebagai catatan, islamisasi ilmu saat ini dipengaruhi dua hal yaitu respon terhadap kondisi umat manusia dan alam yang semakin tidak jelas orientasinya, kerusakan alam dalam bentuk pemanasan global, kesemrawutan tataruang kota, kerusakan manusia yang semakin miskin pemaknaan hidup, hal ini semakin ditegaskan oleh adanya penyakit yang tidak diidap oleh para pendahulu kita, yaitu penyakit eksistensial yang ditandai dengan kegagalan manusia untuk mamaknai hidup, akibatnya kemudian manusia begitu mudah untuk stress, psikosomatis dan bunuh diri.

     Respon kedua hadir dari roamantisme masa lalu di mana islam hadir sebagai trendsetter peradaban yang mampu menghadang 2 gelombang helenisme, para ulama saat itu begitu jeli menyaring sisi mana yang dapat diterima seperti kedokteran, dan sisi mana yang perlu ditolak seperti paganisme yunani, mereka berhasil mempertahankan rumah ini sebagai miliknya.
     Para ilmuwan muslim kemudian melakukan kontemplasi akan perjalanan hidup umat manusia, akhirnya mereka menemukan formulasi untuk mengeluarkan umat manusia dari kemelut ini.mereka melihat bahwa kegagalan sistem filsafat barat yang cenderung mekanistik ini membuat manusia terrenggut dari akarnya, begitu istilah eric fromm, mereka terlalu percaya diri bahwa manusia memiliki kebebasan mutlak terlepas dari intervensi tuhan. akibatnya manusia melihat alam sebagai sistem mekanistik.
     Lebih dari itu, cara pandang filsafat barat terhadap Tuhan, alam dan manusia ini kemudian dipaksakan kepada umat islam yang memiliki sistem sosial dan kepercayaannya yang khas, lagi-lagi kemudian umat islam tercerabut dari akarnya, mereka menjadi manusia yang tidak jelas identitasnya, sebab secara tidak sadar sesungguhnya mereka mengakui sebagai muslim, namun tingkahnya barat, jelas akan terjadi kontradiksi psikologis yang membuat mereka tidak akan menjadi sesuatu.
     Barat memiliki konsep ketuhanan yang unik, sebab sejak awal mereka menafikan tuhan dalam kehidupan, bagi mereka setelah tuhan menciptakan alam, maka tuhan beristirahat dan memberikan wewenang kepada makhluknya untuk menentukan dirinya sendiri, sedangkan dalam islam dari awal sampai akhir, Allah mengintervensi hidup manusia.
     Kembali ke islamisasi islam, kurang lebih ada 2 tokoh yang banyak berperan dalam islamisasi ilmu, yaitu Syed Al-Naquib Al Attas dan Ismail Razi Al Faruqi, beberapa orang memandang Ziauddin Sardar juga termasuk penggagas islamisasi ilmu.
     Islamisasi ilmu jelas tidak berbicara aspek teknis yang sering banyak disindir oleh orang dungu yang mengatakan apa bentuk pistol yang islami, apakah moncongnya harus terbalik supaya penembaknya banyak muhasabah, bagaimana bentuk bangunan yang islami? apakah harus ada lafaz Allah di mana-mana, tentu saja bukan itu, sebab kajian islamisasi adalah kajian filosofik yang kemudian akan mempengaruhi cara pandang kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar