Priode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah
peradapan manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan pola pikir manusia
dari mitosentris menjadi logosentris.
Mencintai kebenaran/pengetahuan adalah awal proses manusia mau
menggunakan daya pikirnya, sehingga dia mampu membedakan mana yang riil dan
mana yang ilusi. Orang Yunani awalnya sangat percaya pada dongeng dan tahyul,
tetapi lama-kelamaan, terutma setelah mereka mampu mmbedakan yang rill dengn
yang ilusi, mereka mampu keluar dari kungkungan mitologi dan mendapatkan dasar
pengetahuan ilmiyah. Inilah titik awal manusia menggunakan rasio untuk meneliti
dan sekaligus mempertanyakan dirinya dan alam jagat raya.
Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang begitu luas dan penuh
misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu. Lalu timbul pertanyaan
dalam pikirannya; dari mana datangnya alam ini, bagaimana kejadiaanya,
bagaimana kemajuannya dan kemana tujuannya? Pertanyaan semacam inilah yang
selalu menjadi pertanyaan dikalangan filisof Yunani, sehingga tidak heran
kemudian mereka juga disebut dengan filosof alam karena perhatian yang begitu
besar pada alam. Para flosof alam ini juga disebut filosof raksocrates,
sedangakan Socrates dan setelahnya disebut para filosof pasca Socrates
yang tidak hanya mengkaji tentang alam, tetapi manusia dan perilakunya.
Puncak kejayaan filsafat Yunani teradi pada masa Aristoteles (384-322
SM). Ia murid Plato, seorang filosof yang berhasil menemukan pemecahan
persoalan-persoalan besar filsafat yang dipersatukannya dalam satu system:
logika, matematika, fisika, dan metafisika. Fisafat Yunani yang rasional boleh
dikatakan berakhir setelah Aristoteles menuangkan pemikirannya. Akan tetapi
sifat rasional masih digunakan selama berabad-abad sesudahnya sampai sebelum
filsafat benar-benar memasuki dan tenggelam dalam abad pertengahan. Namun jelas,
setelah priode ketiga filosof besar itu mutu filsafat semakin merosot.
Kemunduran filsafat itu sejalan dengan kemunduran politik ketika itu, yaitu sejalan
dengan terpecahnya kerajaan Macedonia menjadi pecahan-pecahan kecil setelah
wafatnya Alexsander the greate. Tepatnya pada ujung zaman Helenisme, yaitu
pada ujung sebelum masehi menjelang Neo-Platonisme, filsafat benar-benar
mengalami kemunduran.
Dalam buku History and
Philosophy of Science karangan L.W.H. Hull (1950), menulis
setidaknya sejarah filsafat dan ilmu dapat dibagi dalam beberapa periode,
termasuk di dalamnya tokoh-tokoh yang terkenal pada periode itu. Pertama, periode
filsafat Yunani (Abad 6 SM-0 M). Pada masa ini ahli filsafatnya adalah
Thales yang ahli filsafat, astronomi dan geometri. Dalam pengembaraanya
intelektualnya menggunakan pola deduktif.
Aristoteles sebagai tokoh
filsafat dan ilmu empiris menggunakan pendekatan induktif, sedangkan
Phytagoras menggunakan pendekatan mistis dan matematis dalam aritmatika dan
geometrinya. Plato sebagai orang yang ahli ilmu rasional dan filsafat
menggunakan pendekatan deduktif. Yang pasti pada periode ini para filosof
dan intelek pada masa itu menggunakan dua metode yaitu metode filosofis
deduktif dan filosofis induktif dan empiris.
Kedua, periode kelahiran Nabi Isa (Abad 0-6 M).
Pada masa ini pertentangan antara gereja yang diwakili oleh
para pastur dan para raja yang pro kepada gereja. Sehingga pada masa ini
filsafat mengalami kemunduran. Para raja membatasi kebebasan berfikir sehingga
filsafat seolah-olah telah mati suri. Ilmu menjadi beku, kebenaran hanya
menjadi otoritas gereja, gereja dan para raja yang berhak mengatakan dan
menjadi sumber kebenaran.
Ketiga, Periode kebangkitan Islam (Abad 6-13 M),
pada masa ini dunia Kristen Eropa mengalami kegelapan, ada juga yang
menyatkan periode ini sebagai periode pertengahan. Masa keemasan atau
kebangkitan Islam ditandai dengan banyaknya ilmuan-ilmuan Islam yang ahli
dibidang masing-masing, berbagai buku ilniah diterbitkan dan ditulis. Di antara
tokoh-tokoh tersebut adalah Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali yang ahli dalam
hokum Islam, Al-farabi ahli astronomi dan matematika, Ibnu Sina ahli kedokteran
dengan buku terkenalnya yaitu The Canon of Medicine. Al-kindi ahli
filsafat, Al-ghazali intelek yang meramu berbagai ilmu sehingga menjadi
kesatuan dan kesinambungan dan mensintesis antara agama, filsafat, mistik dan
sufisme . Ibnu Khaldun ahali sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi,
social dan kenegaraan. Anzahel ahli dan penemu teori peredaran planet. Tetapi
setelah perang salib terjadi umat Islam mengalami kemundurran, umat Islam dalam
keadaan porak-poranda oleh berbagai peperangan.
Keempat, periode kebangkitan Eropa (Abad14-20).
Pada masa ini Kristen yang alam berkauasa danmenjadisumber otoritas kebenaran
mengalami kehancuran, abad kemunduran umat Islam berbagai pemikiran Yunai
muncul, aluyr pemikiran yang mereka anut adalah empirisrme dan rasionalitas.
Peradaban Eropa bangkit melampaui dunai islam. masa ini juga muncul intelektual
Gerard Van Cromona yang menyalin buku Ibnu Sina The canon of medicine
, Fransiscan Roger Bacon, yang menganut aliran pemikiran empirisme
danrealisme berusaha mnenentang berbagaikebijakan gereja dan penguasa pada
waktu itu. Dalam hal ini Galileo dan Copernicus juga mengalami penindasan
dari penguasa, masa ini juga menyebabkan perpecahan dalam agama Kristen, yaitu
Kristen katolik dan protestan.perlawanan terhadap gereja dan raja yang menindas
terus berlangsung, revolusi ilmu pengetahuan makin gencar dan meningkat,
apakah revolusoi dalam bidang teknik maupun intelektul. Pada masa ini banyak
muncul para ilmuwan seperti Newton dengan teori gravitasinya, John Locke yang
menghembuskan perlawanan kepada pihak gereja dengan mengemukakan bahwa manusia
bebas untuk berbicara, bebas mengeluarkan pendapat, hak untuk hidup, hak
untuk merdeka, hak berfikir. Hal serupa juga dilakuklan ole J.J .Rousseau
mengecam penguasa dalam bukunya yang berjudul Social Contak.
Hal berbeda terjadi didunai
Islam, pada masa ini umat Islam tertatih untuk bangkit dari keterpurukan
spiritual. Intelektual Islam yang gigih menyeru umat Islam untuk kembali pada
ajaran al-Quran dan Hadis. Pada masa krisis moral dan peradaban muncul ilmuwan
lainnya yaitu Muhammad Abduh. Muhammad Abduh berusaha membangkitkan umat Islam
untuk menggunakan akalnya. Ia berusaha mengikis habis taklid. Hal
tersebut dilakukan oleh Muhammad Abduh agara umat Islam menemukan ilmu yang berasal
dari al-Quran dan hadis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar